SELAMAT DATANG !

Salam sukses bagi anda semua para pengunjung....
Semoga apapun informasi yang bisa anda dapatkan disini bisa bermanfaat untuk anda. Kritik, saran dan informasi anda sangat saya nantikan demi perkembangan dan kemajuan blog ini.

Senin, 22 Desember 2014

Kerajaan Tertua Di Indonesia

KERAJAAN DI TATAR SUNDA


1. SALAKANAGARA 
Pendiri Salakanagara, Dewawarman adalah duta keliling, pedagang sekaligus perantau dari Pallawa, Bharata (India) yang akhirnya menetap karena menikah dengan puteri penghulu setempat. Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah AKI TIREM. Konon, kota inilah yang disebut Argyre oleh Ptolemeus dalam tahun 150, terletak di daerah Gunung Salak Bogor. Adalah Aki Tirem, penghulu atau penguasa kampung setempat yang akhirnya menjadi mertua Dewawarman ketika puteri Sang Aki Luhur Mulya bernama Dewi Pohaci Larasati diperisteri oleh Dewawarman. Hal ini membuat semua pengikut dan pasukan Dewawarman menikah dengan wanita setempat dan tak ingin kembali ke kampung halamannya. Ketika Aki Tirem meninggal, Dewawarman menerima tongkat kekuasaan. Tahun 130 Masehi ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan dengan nama Salakanagara. Ia menjadi raja pertama dengan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara. Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah kekuasaannya, antara lain Kerajaan Agnynusa (Negeri Api) yang berada di Pulau Krakatau. Salakanagara berdiri hanya selama 232 tahun, tepatnya dari tahun 130 Masehi hingga tahun 362 Masehi. Raja Dewawarman I sendiri hanya berkuasa selama 38 tahun dan digantikan anaknya yang menjadi Raja Dewawarman II dengan gelar Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra. Prabu Dharmawirya tercatat sebagai Raja Dewawarman VIII atau raja Salakanagara terakhir hingga tahun 363 .

2. TARUMANAGARA 
Kerajaan Tarumanagara berdiri antara abad keempat dan ketujuh. Catatan sejarah dari kerajaan tersebut yang berupa prasasti bertebaran di bagian barat pulau Jawa. Tarumanagara yang paling kuat adalah raja Purnawarman, yang menaklukkan negara-negara di sekitarnya Jayasinghawarman adalah pendiri Tarumanagara, ia menantu Raja Dewawarman VIII Raja Salakanagara ke VIII. RAJA-RAJA DI KERAJAAN TARUMANEGARA 1. Jayasingawarman 358-382 2. Dharmayawarman 382-395 3. Purnawarman 395-434 4. Wisnuwarman 434-455 5. Indrawarman 455-515 6. Candrawarman 515-535 7. Suryawarman 535-561 8. Kertawarman 561-628 9. Sudhawarman 628-639 10. Hariwangsawarman 639-640 11. Nagajayawarman 640-666 12. Linggawarman 666-669

PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA 
1. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.

3. Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum Nasional Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara.

3. KERAJAAN SUNDA GALUH 
Kerajaan Sunda Galuh adalah suatu kerajaan yang merupakan penyatuan dua kerajaan besar di Tatar Sunda yang saling terkait erat, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Kedua kerajaan tersebut merupakan pecahan dari kerajaan Tarumanagara. Berdasarkan peninggalan sejarah seperti prasasti dan naskah kuno, ibu kota Kerajaan Sunda berada di daerah yang sekarang menjadi kota Bogor, sedangkan ibu kota Kerajaan Galuh adalah kota Kawali di Kabupaten Ciamis. Raja-raja Sunda sampai Sri Jayabupati

PENYATUAN KEMBALI SUNDA-GALUH 
 Saat Wastu Kancana wafat, kerajaan sempat kembali terpecah dua dalam pemerintahan anak-anaknya, yaitu Susuktunggal yang berkuasa di Pakuan (Sunda) dan Dewa Niskala yang berkuasa di Kawali (Galuh). Sri Baduga Maharaja (1482-1521) yang merupakan anak Dewa Niskala sekaligus menantu Susuktunggal menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh yang dikenal sebagai KERAJAAN 

PAJAJARAN. KERAJAAN PAJAJARAN 
Masa akhir kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran dihitung dari masa Sri Baduga Maharaja berlangsung selama 97 tahun, yang secara berturut-turut dipimpin oleh 1. Sri Baduga Maharaja (1482 - 1521) 2. Surawisesa (1521 - 1535) 3. Ratu Dewata (1535 - 1543) 4. Ratu Sakti (1543 - 1551) 5. Ratu Nilakendra (1551 - 1567) 6. Raga Mulya (1567 - 1579) Terakhir Pajajaran di pimpin oleh seorang raja yang bernama Raga Mulya, dan Raga Mulya ini merupakan Raja terakhir di kerajaan Pajajaran yang memerintah pada tahun 1567 – 1579 dan dikenal juga sebagai Prabu Surya Kencana.

1 komentar:

Telkom University mengatakan...

Can you elaborate on the key rulers and significant events that characterized the Sunda Kingdom's reign, and how did they contribute to the kingdom's prominence?